Apa yang kita cari akan kita dapatkan, mulai dari tipe orang, mau putih, hitam, coklat, rambut keriting, ikal, lurus, pendek, tinggi, normal, kaya miskin atau kelas menengah. Siapapun yang sudah lama terbiasa dengan kehidupan menengah ke bawah di JAKARTA bisa di pastikan mereka bukan orang yang manja dan terbiasa struggle dengan kehidupan.
Bayangkan di JAKARTA untuk menyebrang jalan pun kita perlu perjuangan. Di lampu merah dengan zebra cross ada saja mobil atau motor yang menghalangi jalan kita. Kendaraan dan orang kelihatan seperti orang yang terburu-buru tidak ada yang mau mengalah. Di Singapore kebetulan beberapa kali kesana, pejalan kaki sangat di hormati apalagi bila mereka mau menyebrang di zebra cross, kendaraan pasti berhenti.
Setelah membeli tiket masih banyak yang membuang sampah tiket tidak pada tempatnya. Kalau pun ada kadang mereka melempar dari jauh seolah-olah mereka pemain basket, tapi ketika tiket tidak tepat masuk tempat sampah, mereka biarkan saja, mungkin mereka pikir ada petugas kebersihannya. Belum lagi kebiasaan mereka yang meludah sembarangan. Pernah sekali ada orang yang meludah di busway, ampyun jorok sekali.
Berebut tempat duduk adalah hal biasa baik pria, wanita, remaja, tua, muda. Pernah ada seorang ibu hamil tua, petugas busway sudah berteriak minta ada yang berdiri untuk memberi tempat duduk. Walhasil para pria JAKARTA yang lemah, langsung tertidur atau memasang earphone sambil merem melek seolah tak mendengar permintaan petugas busway.Untuk yang lagi kasmaran biasanya sejoli ini seperti takut srikandinya di culik orang di busway.
Mereka jarang mau bergeser kalau sedang berdiri untuk memberi sedikit tempat orang lain berdiri di sebelahnya.